1. Pelajaran Penting - 1

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz
mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya,
saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang
terakhir.

Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas
pembersih sekolah ?. Saya yakin soal ini Cuma "bercanda". Saya Sering
melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an,
tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian
saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong.

Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal
terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si
Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya
penting !. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu Cuma
dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo" !

Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu
pembersih sekolah adalah "Dorothy".


2. Pelajaran Penting-2 Penumpang yang Kehujanan

Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita Negro rapi yang
sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba
bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya
kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil.
Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat.

Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk
menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis
tahun 1960- an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu
negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu
mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu
tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan
terima kasih pada si pemuda.

Hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang.
Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set
besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya. Terselip surat kecil
tertempel di televisi, yang isinya adalah :

" Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak
hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda dating dan
menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi
suamiku yang sedang sekarat... hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,
karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu"
Tertanda
Ny. Nat King Cole

Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA


2. Pelajaran penting ke-3 Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua
yang anda layani.

Di zaman es-krim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak
laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja.
Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya.
Anak ini kemudian bertanya " Berapa ya,...harga satu ice cream sundae ?"
katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi
sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya...."Wah...
Kalau ice cream yang biasa saja berapa ?" katanya lagi. Tetapi kali ini
orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak...dan pelayan
ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak
ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi
dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya.
Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi
di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan
ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.

Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil
tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya
yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen.

Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena
tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak" ......


4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, Yang menempatkan sebuah batu
besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk
melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.

Beberapa pedagang ter-kaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk
berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian
memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.
Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan
batu itu.

Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur
mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu
bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak
mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu.

Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu
tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang
mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu
tersebut dari jalan.

Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa
mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang
bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.


5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah
rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz,
seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan
sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun,
yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki
antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu.

Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke
anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak
perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum
mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal
tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku".

Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,
disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi wajah si kecil
mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan
bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati
dokter... ?"

Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus
menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.

Lihatlah... bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya.... ?

Pilihan anda memang cuma 2

Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang, Mencintailah seolah anda
tidak pernah dikecewakan