Dua pertanyaan dasar yang perlu Anda dan pasangan saling tanyakan adalah, "Bagaimana keadaan kamu?" ,"Apa yang kamu perlukan dari saya saat ini?" Tanyakan secara teratur dan jawablah dengan tulus. Setiap pasangan memiliki perasaan dibutuhkan, diterima, serta dicintai. Spontanitas, canda dan tawa sama pentingnya dengan keheningan dan penyembuhan. Yang terpenting adalah niat yang baik yang diperlihatkan dalam kata-kata dan tindakan. Anda perlu bekerja sama bila inngin menyelamatkan perkawinan yang terancam kehancuran. Mau tahu apa saja penyebab utama retaknya sebuah rumah tangga?


1. Perselisihan terus menerus Entah itu menyangkut soal anak, karier, orang tua/mertua, dan sebagainya. Tanggung jawab kehidupan membutuhkan setiap ons dari energi kreatif yang kita miliki. Untuk itu, terapkan cara mengatasi kelelahan dengan makanan yang sehat dan bergizi, pola makan yang benar, olah raga yang sesuai, bersosialisasi bersama-sama dengan pasangan, dan melakukan latihan spiritual.

2. Masalah keuanganKeuangan yang diperketat, pengeluaran yang tidak jelas, perspektif yang berbeda mengenai uang, dan kekuasaan, dapat menyebabkan timbulnya perasaan sakit hati dan tidak aman. Diperlukan sikap yang bertanggung jawab dan adil. Bila perlu, libatkan orang ketiga untuk membantu memperkuat dan memonitor dana yang diperoleh bersama.

3. Tidak menghormati Rasa percaya diri yang goyah, tidak pernah berolah raga, depresi, penyakit yang tidak diobati, dan harapan yang tidak realistis, dapat membuat seseorang menjadi kecanduan sesuatu, atau melakukan perselingkuhan. Kita memiliki hak dan tanggung jawab untuk menjaga diri sendiri, pasangan, dan hubungan dengan suami/istri.

4. Gangguan dari luar Sebagai orang dewasa, sebagai pasangan, kebutuhan keluarga perlu diprioritaskan dan menuntut kesetiaan Anda. Apakah pasangan mendahulukan Anda dan anak-anak, bukan orang lain? Untuk siapa waktu dan tenaga Anda berikan? Rumah yang sehat dan tidak terbagi, dikelilingi oleh batasan yang tepat, memberikan kenikmatan yang luar biasa, baik untuk teman-teman maupun anggota keluarga.

5. Kata-kata yang menyakiti Kritikan, canda yang kasar, dan cercaan merupakan racun di dalam suatu hubungan. Jangan melecehkan pasangan bila Anda berbicara dengannya atau bila membicarakan tentang dirinya. Cintailah pasangan Anda.

6. Perasaan seksual yang salah Harapan yang tidak realistis, pelecehan, dan tidak adanya kreativitas dapat sangat menyakiti pasangan yang paling mencintai Anda sekalipun, serta bisa menyebabkan stres dan kekecewaan. Seks yang baik terjadi bila kedua pasangan menemukan cara untuk saling berdekatan yang menimbulkan perasaan aman dan puas. Seks yang luar biasa akan memberi perasaan damai dan ketenangan. Bicarakan dan saling peduli dengan perasaan, keinginan, serta pendapat masing-masing. Percayalah, Anda tidak akan terkejut melihat hasilnya!

7. Saat yang tepat Seperti jam dinding, kehidupan selalu berubah. Anak-anak, karier, dan menopause, semuanya Anda jalani. Lakukan tugas Anda, ambil pilihan yang sehat, maksimalkan waktu untuk berdua.

8. Perasaan kehilangan Biarkan pasangan yang sedang mengalami kesedihan mengungkapkan perasaan sedihnya, berikan perhatian penuh, dan tunjukkan kesabaran Anda pada saat dia menceritakannya. Bantu dia mengeluarkan kesedihannya. Jangan coba-coba memberi komentar, cukup berikan cinta yang lembut.

9. Lupa spontanitas Bergantian untuk bersikap kreatif. Rayakan setiap kesempatan yang Anda miliki. Bertemu di tempat dan waktu yang tidak biasanya, nonton di sore hari atau buat kejutan dengan mengajaknya makan siang berdua. Tidur malam lebih cepat sesering mungkin. Berikan bunga, kartu, atau cokelat untuk pasangan dari waktu ke waktu.

10. Saling terbuka Waktu sering dapat menyembukan luka dan sakit hati. Kadang-kadang diri kitalah yang terbelenggu dengan kesedihan, ketakutan, dan kemarahan atas kejadian masa lalu. Bicarakan dengan pasangan, terima dengan hati yang terbuka untuk sesuatu yang tidak dapat diubah, dan ubahlah sesuatu yang masih dapat diubah. Bebaskan perasaan Anda dan cintai kembali pasangan serta diri sendiri.